Kau mungkin bertanya, mengapa harus coklat chocochip?
Aku akan jawab.
Karena aku, si Tosca pecinta coklat dan chocochip.
Karena dia, si Biru yang katanya gak suka chocochip, mau mau saja saat aku memberinya coklat dengan isian chocochip.
Sebenarnya bukan begitu juga, hmm..
Coklat selalu punya rasa manis pada setiap gigitan yang kita lakukan
Chocochip?
Sama saja dengan coklat, ia juga manis.
Sama seperti warna Biru yang juga manis. Biruku yang manis.
Jadi, mengapa coklatchocochip?
Karena aku suka. Ya, sesimpel iu.
Sama seperti kau tanya, kenapa membahas Biru?
Karena aku suka.
Bukan. Bukan aku suka pada Biru. Tidak bisa begitu. Ia sahabatku.
Aku hanya suka membahasnya. Membahas Biru dan hal hal yang ia lakukan sampai aku jadi begini.
Sampai laptopku penuh dengan cerita tentang Biru.
Biru dan segala ucapan manisnya, dan ketidakpastiannya.
Pada catatanku selanjutnya, aku akan membahas Biruku.
Tenang, dan tunggu saja.
Tosca, perempuan biasa yang terjebak hatinya pada si Biru, sahabatnya sendiri. "Halo Biru, ini aku, Toscamu!"
Jumat, 21 Oktober 2016
Halo, dunia!
Halo, dunia!
Namaku Tosca. Benar. Ini bukan namaku.
Aku memang sengaja menyamarkan namaku, Bahkan akan menyamarkan nama tokoh tokoh yang aku akan ceritakan pada blog ini.
Maafkan aku jika nantinya kau menganggap cerita hidupku ini berlebihan.
Tapi nyatanya memang begitu. Hidupku yang sederhana ini sering menjadi tidak se-sederhana itu.
Semua ceritaku adalah benar adanya dan benar terjadi.
Padanan kata yang kubuat nanti mungkin akan terasa berlebihan, tapi memang itu yang aku rasakan.
Sekarang, selamat membaca kisahku.
Kisah hidupku yang banyak mengandung hiperbola.
Kebanyakan akan membahas dia yang kunamai Biru.
Tosca dan Biru. Aku dengan dirinya.
Langganan:
Postingan (Atom)